Jumat, 04 Juni 2010

Pendapatan Nasional

Pendapatan nasional adalah jumlah pendapatan yang diterima oleh seluruh rumah tangga keluarga (RTK) di suatu negara dari penyerahan faktor-faktor produksi dalam satu periode,biasanya selama satu tahun.

Konsep pendapatan nasional pertama kali dicetuskan oleh Sir William Petty dari Inggris yang berusaha menaksir pendapatan nasional negaranya(Inggris) pada tahun 1665. Dalam perhitungannya, ia menggunakan anggapan bahwa pendapatan nasional merupakan penjumlahan biaya hidup (konsumsi) selama setahun. Namun, pendapat tersebut tidak disepakati oleh para ahli ekonomi modern, sebab menurut pandangan ilmu ekonomi modern, konsumsi bukanlah satu-satunya unsur dalam perhitungan pendapatan nasional. Menurut mereka, alat utama sebagai pengukur kegiatan perekonomian adalah Produk Nasional Bruto (Gross National Product, GNP), yaitu seluruh jumlah barang dan jasa yang dihasilkan tiap tahun oleh negara yang bersangkutan diukur menurut harga pasar pada suatu negara.

Berikut adalah beberapa konsep pendapatan nasional:

· Produk Domestik Bruto (GDP)

Produk domestik bruto (Gross Domestic Product) merupakan jumlah produk berupa barang dan jasa yang dihasilkan oleh unit-unit produksi di dalam batas wilayah suatu negara (domestik) selama satu tahun. Dalam perhitungan GDP ini, termasuk juga hasil produksi barang dan jasa yang dihasilkan oleh perusahaan/orang asing yang beroperasi di wilayah negara yang bersangkutan. Barang-barang yang dihasilkan termasuk barang modal yang belum diperhitungkan penyusutannya, karenanya jumlah yang didapatkan dari GDP dianggap bersifat bruto/kotor.

· Produk Nasional Bruto (GNP)

Produk Nasional Bruto (Gross National Product) atau PNB meliputi nilai produk berupa barang dan jasa yang dihasilkan oleh penduduk suatu negara (nasional) selama satu tahun; termasuk hasil produksi barang dan jasa yang dihasilkan oleh warga negara yang berada di luar negeri, tetapi tidak termasuk hasil produksi perusahaan asing yang beroperasi di wilayah negara tersebut.

· Produk Nasional Neto (NNP)

Produk Nasional Neto (Net National Product) adalah GNP dikurangi depresiasi atau penyusutan barang modal (sering pula disebutreplacement). Replacement penggantian barang modal/penyusutan bagi peralatan produski yang dipakai dalam proses produksi umumnya bersifat taksiran sehingga mungkin saja kurang tepat dan dapat menimbulkan kesalahan meskipun relatif kecil.

· Pendapatan Nasional Neto (NNI)

Pendapatan Nasional Neto (Net National Income) adalah pendapatan yang dihitung menurut jumlah balas jasa yang diterima olehmasyarakat sebagai pemilik faktor produksi. Besarnya NNI dapat diperoleh dari NNP dikurang pajak tidak langsung. Yang dimaksud pajak tidak langsung adalah pajak yang bebannya dapat dialihkan kepada pihak lain seperti pajak penjualan, pajak hadiah, dll.

· Pendapatan Perseorangan (PI)

Pendapatan perseorangan (Personal Income)adalah jumlah pendapatan yang diterima oleh setiap orang dalam masyarakat, termasuk pendapatan yang diperoleh tanpa melakukan kegiatan apapun. Pendapatan perseorangan juga menghitung pembayaran transfer (transfer payment). Transfer payment adalah penerimaan-penerimaan yang bukan merupakan balas jasa produksi tahun ini, melainkan diambil dari sebagian pendapatan nasional tahun lalu, contoh pembayaran dana pensiunan, tunjangan sosial bagi para pengangguran, bekas pejuang, bunga utang pemerintah, dan sebagainya. Untuk mendapatkan jumlah pendapatan perseorangan, NNI harus dikurangi dengan pajak laba perusahaan (pajak yang dibayar setiap badan usaha kepada pemerintah), laba yang tidak dibagi (sejumlah laba yang tetap ditahan di dalam perusahaan untuk beberapa tujuan tertentu misalnya keperluan perluasan perusahaan), dan iuran pensiun (iuran yang dikumpulkan oleh setiap tenaga kerja dan setiap perusahaan dengan maksud untuk dibayarkan kembali setelah tenaga kerja tersebut tidak lagi bekerja).

· Pendapatan yang siap dibelanjakan (DI)

Pendapatan yang siap dibelanjakan (Disposable Income) adalah pendapatan yang siap untuk dimanfaatkan guna membeli barang dan jasa konsumsi dan selebihnya menjadi tabungan yang disalurkan menjadi investasi. Disposable income ini diperoleh dari personal income (PI) dikurangi dengan pajak langsung. Pajak langsung (direct tax) adalah pajak yang bebannya tidak dapat dialihkan kepada pihak lain, artinya harus langsung ditanggung oleh wajib pajak, contohnya pajak pendapatan.

Pendapatan negara dapat dihitung dengan 3 pendekatan yaitu :

· Pendekatan pendapatan, dengan cara menjumlahkan seluruh pendapatan (upah, sewa, bunga, dan laba) yang diterima rumah tangga konsumsi dalam suatu negara selama satu periode tertentu sebagai imbalan atas faktor-faktor produksi yang diberikan kepada perusahaan.

· Pendekatan produksi, dengan cara menjumlahkan nilai seluruh produk yang dihasilkan suatu negara dari bidang industri, agraris, ekstraktif, jasa, danniaga selama satu periode tertentu. Nilai produk yang dihitung dengan pendekatan ini adalah nilai jasa dan barang jadi (bukan bahan mentah atau barang setengah jadi).

· Pendekatan pengeluaran, dengan cara menghitung jumlah seluruh pengeluaran untuk membeli barang dan jasa yang diproduksi dalam suatu negara selama satu periode tertentu. Perhitungan dengan pendekatan ini dilakukan dengan menghitung pengeluaran yang dilakukan oleh empat pelaku kegiatan ekonomi negara, yaitu: Rumah tangga (Consumption), pemerintah (Government), pengeluaran investasi (Investment), dan selisih antara nilai ekspor dikurangi impor (X M)

Persamaan matematikanya yaitu :

Y = C + I + G + X - M

Dimana :

Y = Pendapatan nasional (GNP,GDP,dll)

C = Konsumsi

I = Investasi

G = Pemerintahan

X = Ekspor

M = Impor

Keterangannya :

· Konsumsi adalah pengeluaran total untuk memperoleh barang-barang dan jasa dalam suatu perekonomian dalam jangka waktu tertentu (biasanya satu tahun).

· Investasi adalah ada suatu badan asing yang menanamkan modal pada negara untuk membangun suatulapangan kerja baru.

· Pemerintah adalah keuangan keperluan pemerintah dalam mensejahterahkan masyarakatnya seperti uang subsidi,dll

· Ekspor adalah kegiatan yang dilakukan pengusaha di Indonesia mengirimkan barangnya keluar negeri sehingga produksi pengusaha tersebut meningkat dan membuka lapangan pekerja.

· Impor adalah kegiatan pemerintah mengambil barang dari luar negera untuk memenuhi kekurangan barang di negara sendiri.

Tingkat Pendapatan suatu negara dipengaruhi oleh :
1. Konsumsi

2. Investasi

3. Pengeluaran Pemerintah untuk memajukkan negara

4. Nilai Ekspor

5. Pengurangan nilai impor

6. Tabungan/Saving

Persamaan untuk tabungan /saving

Saving = Y – C – Tax

Diantara factor-faktor tersebut saling berhubungan satu dengan yang lain seperti :
- Hubungan antara C dan G adalah adanya subsidi yang diberikan oleh pemerintah sehingga menaikkan konsumsi dari masyarakat.

Contohnya : Harga BBM naik

Ketika harga BBM naik maka supply meningkat. Namun dalam sisi permintaan akan berkurang sehingga kurva berubah ke atas.jika terjadi kenaikan sehingga mempengaruhi nilai konsumsi sehingga pemerintah melakukan subsidi pada BBM maka masyarakat konsumsinya pun akan meningkat kembali.Sehingga mempengaruhi nilai dari GDP atau pendapatan nasional.

- Hubungan dari C – I dan G

Jika banyak investasi asing yang menanamkan modalnya di Indonesia maka aka terbuka lapangan kerja yang baru sehingga dapat menyerap tenaga kerja baru yang menyembabkan memberikan income pada masyarakat sehingga bertamabah naiknya minat konsumsi masyarakat sehingga pemerintah dapat mengurangi pemberian subsidinya atau pengeluarannya. Semuanya berpengaruh pada kenaikan pendapatan nasional.

- Hubungan X dan C

Semakin besarnya nilai ekspor maka semakin besar pula nilai konsumsi masyarakat dikarenakan bertambahnya produksi dan memberikan income pada eksportir dan juga para karyawan.

Fiskal (Latin: Fiscus) berasal dari nama pribadi dari pemegang keuangan pertama pada zaman Kekaisaran Romawi, secara harfiah dapat diartikan sebagai "keranjang" atau "tas" , (inggris: fisc) berarti perbendaharaan negara atau kerajaan. fiskal digunakan untuk menjelaskan bentuk pendapatan negara atau kerajaan yang dikumpulkan berasal dari masyarakat dan oleh pemerintahan negara atau kerajaan dianggap sebagai pendapatan lalu digunakan sebagai pengeluaran dengan program-program untuk menghasilkan pencapaian terhadap pendapatan nasional, produksi dan perekonomian serta digunakan pula sebagai perangkat keseimbangan dalam perekonomian. Dua unsur utama dari fiskal adalah perpajakan dan pengeluaran publik.

Yang temasuk dalam Fiskal adalah sector Rill. Konsumsi berkaitan dengan pasar barang yang merupakan saah satu sector rill maka berhubungan juga dengan sector fiskal. Y atau pendapatan negara karena merupakan sector rill.sehingga G,I,X dan M juga merupakan sector rill yang berhubungan dengan sector fiskal.

Kebijakan Fiskal adalah Metode atau peraturan yang dibuat oleh pemerintah untuk mengatur sector rill dari suatu negara tersebut.

Salah satu kebijakan pemerintah yaitu


- Struktur Pembiayaan domestic

Maksudnya adalah upaya pemerintah untuk mengajak usaha-usaha kecil untuk ikut dalam perekonomian dengan bertujuan agar usaha kecil dapat melakukan ekspor untuk mempengaruhi kenaikan dari nilai C dan X.

Contohnya : Pemerintah memberikan kredit pada usaha kecil dengan bunga yang cukup rendah dan mudah mendapatkannya agar usaha kecil tersebut membuka suatu usaha yang lebih besar lagi sehingga membuka lapangan kerja baru yang dapat menyerap tenaga kerja sehingga meningkatnya ekspor yang menyebabkan adanya pemasukan income bagi usaha itu sendiri dan para tenaga kerja dan sehingga meningkatkan daya konsumsi dari masyarakat itu sendiri.

Namun semua itu harus berjalan secara seimbang agar tidak terjadi deficit sehingga negara juga memperoleh uang lebih untuk disaving.

sumber :

http://id.wikipedia.org/wiki/Fiskal

http://id.wikipedia.org/wiki/Pendapatan_nasional

Tidak ada komentar:

Posting Komentar